Pemijahan Setelah Penyuntikan Hormon


Pemijahan secara alami

Setelah disuntik hormon, induk-induk betina dilepaskan ke dalam kolam pemijahan yang telah disiapkan sebelumnya. Selang satu jam setelah penyuntikan induk betina, induk jantan barulah disuntik dengan hormon yang telah disiapkan (cara penyiapan sama seperti untuk penyuntikan induk betina). Selang waktu itu diberikan karena reaksi terhadap hormon pada induk jantan lebih cepat daripada induk betina. Dengan demikian, induk betina dan induk jantan akan memijah bersamaan. Kolam pemijahan untuk sepasang induk sebaiknya berukuran minimum 6 m2 atau 2 x 3 m. 

Kolam dapat berupa kolam tanah atau kolam semen dengan kedalaman air tak kurang dari 75 cm. Bila kolam pemijahan terlalu sempit, induk betina dapat menderita luka-luka karena perilaku pejantan yang terlalu kuat/ganas. Setelah mendapatsuntikan hormon, indukjantan dimasukkan ke dalam kolam pemijahan bercampur dengan induk betina yang telah disuntik lebih
dahulu dan sudah berada di kolam tersebut. Menurut pengalaman para petani, induk lele biasanya disuntik pada pukul 15.00. Pada malam hari sekitar pukul 1 9.00, induk lele sudah mulai berkejaran tanda hendak memijah (kawin). Sekitar pukul 24.00, bila dilihat dengan lampu senter, induk sudah tenang kembali pertanda pemUahan sudah selesai. Saat itu telur-telur ikan terlihat banyak sekali melekat pada kakaban.

Keesokan harinya, antara pukul 08.00-09.00, tampak telur-telur melekat berserakan pada kakaban. Telur yang dibuahi berbentuk bulat dan jernih berwarna abu-abu sedikit kekuningan. Bila telur tidak terbuahi, akan
ben',rarna putih dan akan ditumbu hi jamur atau dima kan bakteri. Terur yang mati tersebut sedapat mungkin ibuang agar tidak menulari telur yang baik. Kakaban yang telah dilekati telur dipindahkan ke dalam kolam/bak penetasan yang telah dibersihkan dan diisi air sedalam 20-30 cm. Kolam penetasan diberi atap dari plastik yang tembus cahaya agar tidak terkena hujan maupun panas matahari langsung. 

Kolam penetasan juga berlanjut menjadi kolam pendederan sampai burayak berumur 12-'15 hari. Setelah 35-40 jam, telur lele akan menetas. Setelah telur menetas, kakaban dikeluarkan dari dalam kolam penetasan untuk dicuci, raru dijemur agar dapat digunakan lagi. Anak lele yang baru menetas (burayak) masih membawa kantung kuning telur dan gerak renangnya masih lambat. Kadang kala katak juga bertelur di dalam kolam penetasan tersebut sehingga telur-telur katak harus segera dibuang secapat mungkin sebelum menetas agar berudunya tidak mengganggu burayak lele. Supaya katak yang dapat memangsa burayak lele tersebut tidak dapat masuk ke dalam kolam penetasan maka kolam/bak harus diberi penutup dari kawat anyaman kandang ayam. 

Pada hari ke-2 setelah menetas, burayak lele mulai makan sehingga harus diberi pakan berupa kutu air yang kecil (Rotifera, Daphnia, dsb). Hari ke-4 mulai diberi cacing sutera. Sebagai tambahan, dapat juga diberi
tepung ikan yang disaring lembut. Pemberiannya sedikit saja dengan cara dipercikkan di beberapa tempat. Pemberian tepung ikan jangan berlebihan karena sisa yang tidak termakan dapat membusuk. Burayak hasil penetasan telur dipelihara lebih lanjut, tetap di dalam kolam penetasan, hingga berumur 12-15 hari. Sampai umur 2 minggu, air tidak perlu diganti, cukup ditambah sedikit saja bila banyak penguapan. Pada umur itu, burayak sudah siap untuk dijual atau dipelihara di dalam kolam pembenihan yang lebih besar.

0 komentar:

Post a Comment